Hujan Deras Bombardir Denpasar, Beberapa Titik Kembali Terendam Banjir

Hujan deras melanda Kota Denpasar, Bali, pada Senin pagi, menciptakan sejumlah masalah bagi penduduk setempat. Curah hujan yang tinggi sejak pagi menimbulkan banjir di beberapa lokasi, membuat warga harus bersiaga menghadapi situasi yang membahayakan.

Menurut perkiraan, hujan dimulai sekitar pukul 06.30 WITA dan mengakibatkan genangan air di titik-titik tertentu. Salah satu yang terkena dampak adalah Gang Pandan Sari di Jalan Kebo Iwa Selatan, yang dilaporkan mengalami banjir parah.

Pada pukul 09.30 WITA, ketinggian air sudah mencapai lutut orang dewasa, sekitar 30 sentimeter. Hingga pukul 10.00 WITA, hujan yang tidak kunjung reda membuat ketinggian air bertambah, bahkan mencapai paha orang dewasa di beberapa titik.

Masyarakat Berusaha Menghadapi Banjir yang Menghantui

Salah satu warga, I Wayan Subawa yang memiliki toko kelontong, menyampaikan kekhawatirannya setelah pengalaman pahit banjir beberapa waktu lalu. Ia mengaku telah mengamankan barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terbawa arus air yang deras.

Keberadaan banjir membuat Subawa merasa lebih waspada. Dia tidak ingin mengalami kerugian lebih jauh, terutama setelah barang dagangannya hanyut pada banjir sebelumnya.

Selaras dengan Subawa, Yogi, seorang penghuni kos di gang yang sama, juga mengalami hal yang sama. Ia berharap agar saluran air diperbaiki, karena saat ini terlihat banyak sampah yang menyumbat dan memperparah kondisi banjir.

Imbauan dari BPBD dan BMKG untuk Warga Denpasar

BPBD Bali dan BMKG mengeluarkan peringatan untuk warga mengenai potensi bencana akibat hujan deras. Mereka mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap risiko yang bisa muncul, seperti banjir, tanah longsor, atau pohon tumbang.

Imbauan ini sangat penting, terutama saat curah hujan beberapa hari terakhir menunjukan peningkatan. Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, menekankan pentingnya menjaga kebersihan saluran air agar dapat mengurangi risiko banjir yang lebih parah.

BMKG juga memberikan informasi tentang prakiraan cuaca yang mungkin akan diikuti oleh petir dan angin kencang. Hal ini menjadi perhatian utama bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana.

Kembali Ditemukan Korban Banjir di Denpasar

Dalam sebuah perkembangan tragis, jasad korban banjir sebelumnya ditemukan di pinggiran aliran sungai Tukad Badung. Penemuan tersebut terjadi pada Senin pagi, sekitar pukul 09.00 WITA, dan mengungkapkan betapa seriusnya dampak dari banjir yang melanda.

Identitas korban dikenali sebagai SI, seorang laki-laki berusia 60 tahun asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Diketahui bahwa ia ditemukan dalam kondisi tidak berpakaian, diduga terseret arus banjir yang sangat kuat.

Seorang saksi, IMS, menyebutkan bahwa ia awalnya mencium bau busuk di lokasi tersebut dan melakukan pencarian bersama warga lain. Penemuan jasad di bawah tumpukan sampah tersebut menambah duka bagi komunitas yang sudah berjuang melawan bencana.

Data Korban dan Pencarian yang Masih Berlanjut

Upaya pencarian atas korban-korban lainnya masih terus dilakukan oleh pihak berwenang. I Wayan Suryawan, Kepala UPTD Pengendalian Bencana Daerah BPBD Provinsi Bali, melaporkan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 17 orang keseluruhan.

Data ini meliputi korban dari berbagai daerah, termasuk 11 orang dari Kota Denpasar, serta sisanya dari kabupaten lain. Hingga kini, pencarian untuk lima orang yang masih hilang di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung masih berlanjut dengan semangat dan harapan untuk menemukan mereka.

Dengan hujan yang terus mengguyur dan saluran yang tersumbat, upaya pemulihan masih menjadi tantangan utama bagi masyarakat Bali, khususnya di Kota Denpasar. Kesadaran untuk bersiap dan beradaptasi dengan cuaca ekstrem menjadi sangat krusial di masa mendatang.

Related posts